Fiction Story

Blog ini hanya berisikan tulisan saya, cerpen, dan puisi. Kalo mau yang lain, berkunjung sama yang lebih ahli deh :)

Kado Pertama dan Terakhir

Namaku kiki, hari ini aku melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu kuliah, aku begitu senang karena tak lama lagi akan libur semesteran. Ketika sedang berjalan pulang, salah seorang temanku bernama dwi bertanya,
"ki, kalo libur nanti kamu mau kemana?" ujar dwi
aku pun menjawab "ga ada rencana apa-apa sih, mungkin di rumah aja"
Mendengar jawabanku, tampangnya seperti mau mengatakan "yah, masa bodoh". Tapi aku juga tidak begitu peduli dengan orang seperti dia.
Setiba dirumah, aku bergegas melihat kalender. Terlintas aku teringat kalau 2 hari lagi mama akan berulang tahun. Aku pun tak panjang pikir untuk membuat suatu kejutan, mugkin ini pertama kalinya selama aku hidup ngasih orang hadiah/kado. Tak lama kemudian terdengar langkah kaki menghampiriku
"kiki, lagi ngeliatin apa?" mamaku bertanya. Aku pun agak kaget dan gugup ketika di tanya spontan gitu. Tapi aku harus bersikap tenang seperti biasa.
"emhh, lagi liat tanggal kami liburan nanti ma" jawabku dengan muka yang agak berkeringat.
"Ya sudah, makan dulu deh, udah mama siapin di atas meja" kata mamaku dengan senyumnya yang indah
aku pun bergegas ke dapur dan melihat meja telah terisi dengan lauk pauk. Raut wajahku pun begitu gembira karena setiap pulang kuliah, ibu selalu saja menyiapkan semuanya dengan begitu rapi.
Selesai makan aku pun segera kekamar untuk memikirkan hadiah apa yang bakal aku kasih. Selama di rumah, mama selalu memberikan aku nasehat dan mengajarkan aku tentang hal hal belum pernah aku dengar selama ini. Aku begitu menyayangi mama lebih dari apapun.
--2 jam kemudian--
 Tak terasa karena kebanyakan mikir tanpa solusi, aku pun ngerasa ngantuk dan berencana untuk melanjutkan nya besok.
Keesokan harinya setelah pulang kuliah, aku menyempatkan diri untuk berbelanja keperluan kado. Setelah memilih-milih, akhirnya aku memutuskan untuk membeli sebuah jilbab. Segera aku kemeja kasir untuk membayar.
"Nih mbak, berapa semuanya?" Tanyaku sambil memberikan jilbab yang kupilih.
Karena tipisnya kantong anak kuliahan, jadi aku beliin yang murah aja. Hehehe
"Rp,150.000 semua nya dek" jawab pelayan toko itu. Tak lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih setelah membeli.
Aku pun segera pulang untuk membungkus kado itu dengan rapi. Tampaknya mama pulang agak telat malam ini, itu pun  setelah aku membaca 1 buah sms yang dikirim oleh mama. Karena bergelut di bidang perbankan, mama selalu sibuk dan sering pulang malam.
Akhirnya persiapanku pun selesai, beberapa kali aku melihat jam ternyata sudah jam 11 lewat. Aku merasa khawatir karena tak seperti biasanya mama pulang selarut ini.
Tak lama kemudian ponsel ku berbunyi, ternyata itu dari salah seorang kerabat kerja mama di bank tersebut.
Aku pun mengangkat panggilan nya,
"Halo, selamat malam tante, ada apa ya telpon malam-malam gini?" tanyaku, karena tante itu agak sering kerumah, jadi aku agak mengenali suaranya.
Pembicaraan diam selang beberapa detik, tante itu seperti tersendu-sendu untuk menyampaikan,
"ki *hiks hiks* , mama mu baru saja di antar kerumah sakit karena kecelakaan" jawab tante itu.
Aku kaget dan sempat tak percaya, berulang kali aku bertanya tetapi jawaban itu masih sama terdengar. Langsung ku tutup telepon. Berbekal informasi dari tante itu, aku segera menuju rumah sakit. Terus mencari, sampai akhirnya aku menemukan ruangan operasi, air mata ini pun tak henti mengalir membasahi baju yang kupakai. Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruangan operasi tersebut, aku langsung menanyakan keadaan mamaku,
"Dok, bagaimana keadaan mamaku?" Tanyaku sambil tersendu sendu.
Dengan sedikit membenahi kacamata nya, dokterpun berkata, "Nak, ibumu tak bisa di selamatkan lagi"
Sambil tertekuk di lantai dan air mata pun semakin deras mengalir. Aku pun memutuskan untuk melihat mama ku. Sesampai didalam, aku hanya melihat wajah pucat dan suhu badan yang dingin menyelimuti tubuhnya.
Para sanak keluarga pun akhirnya tiba dirumah sakit, beberapa dari mereka mencoba untuk menenangkan diriku. Tapi tetap saja aku tak kuasa menahan tangis ketika mamaku yang selalu tersenyum mengisi kehampaan dirumah telah tiada. Tak lama kemudian, aku pun di antar pulang.
Esok hari aku bersiap untuk pemakaman mamaku, seluruh kerabat dan sanak saudara hadir untuk memberikan doanya.
Selang beberapa menit setelah pemakaman ketika orang-orang sudah pulang, aku duduk di samping makam mamaku. Aku berkata seorang diri,
"Hari ini kan ulang tahun mama, jadi kiki bawain mama kado" kataku sambil memegang kado yang telah aku siapkan kemarin dengan derai air mata serta senyuman.
Ku letakkan kado itu di atas makam mama, perlahan langkah demi langkah aku menjauh, semakin rindu ini tak terelakkan.
Sebelum kematiannya, mama pernah berpesan kepadaku, "Ki, jika nanti kamu menemukan wanita seperti mama, selalu jaga dia baik-baik".
Teringat pesan itu, aku kembali meneteskan air mata. Aku tak akan pernah melupakan kata-kata terakhir dari mama sampai kapanpun.


1 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.