Fiction Story

Blog ini hanya berisikan tulisan saya, cerpen, dan puisi. Kalo mau yang lain, berkunjung sama yang lebih ahli deh :)

Sejenak Bermimpi




Kini ku coba tuk bermimpi, mimpi tentang  sebuah taman yang berada di langit di tanami berjuta juta bunga.  Sinar nya telak mengena di hati yang tertunduk di kehampaan. Bahkan malaikat pun mencoba untuk berhenti sejenak mengenyam keindahan yang memupuk mata menjadi segar kembali. Matahari, iya matahari J tak habis-habisnya meluapkan kegembiraannya melalui sorot sinar yang tak mampu di lihat dengan mata telanjang. Dewa-dewa pun berdendang ria, entah kenapa hari itu menjadi sangat menakjubkan. Disela-sela keramaian, aku hanya tersenyum datar melihat sekitar. Aku daritadi hanya mencoba untuk menangkap sebuah sosok yang kutunggu, tapi itu mungkin hanya angan yang bergejolak. “Ah!” gumamku didalam hati dengan beberapa rasa dongkol yang menggumpal.

Akhirnya beberapa saat kemudian penantian itu pun terbayangkan dengan hadirnya seorang bidadari anggun, sayang dia tak banyak berbicara saat kumulai untuk basa basi bertanya tentangnya. Sepatah dua patah kata dia lontarkan merespon pembicaraanku, aku pun jadi bingung harus bersikap apa untuknya. Dia terus menatap bunga-bunga taman di selingi caranya untuk melihat langit dengan  menaikkan tangan yang seperti berusaha untuk menggenggam. Dia hanya berbicara dengan tingkah lakunya yang menurutku unik.

Rambutnya yang ikal terlihat indah setiap kali angin berhembus, dia mencoba merapikan poninya yang agak urakan. Diam, tak bergeming. Kami asik dengan keadaan tersendiri, tapi aku yang sesekali mencuri pandangan melihat kearahnya terdapat kepuasan tersendiri walaupun tak ada kata terucap. Cukup berada disampingnya saja sudah membuat semuanya terasa tenteram. Aku tau, aku terasa bodoh karena melewatkan kesempatan yang baik ini untuk saling bertukar cerita mengenai hidup masing-masing. Yang ada pada akhirnya nanti hanya akan berbuah penyesalan pabila tak di lanjutkan. 

Saat ingin kusapa, tiba-tiba angin berhembus kencang. Daun-daun beterbangan mengaburkan penglihatan ku. Saat semuanya terasa reda, aku tersadar dan ingat itu hanya sebuah mimpi.  

1 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.