Fiction Story

Blog ini hanya berisikan tulisan saya, cerpen, dan puisi. Kalo mau yang lain, berkunjung sama yang lebih ahli deh :)

Tenshi, I'm Hurt !

Malaikat, selama ini kurasakan terus bersanding di sampingmu. Keindahan lekuk sayapmu menyempurnakan kekagumanku padamu. Dirimu terbang tinggi membelah langit menjadi dua bagian. Ketika ku pandangi matamu yang tajam bagaikan ujung sebuah "KATANA" yang siap merobek mental siapapun yang berani melihatmu. Diriku sempat ragu, gentar, bimbang dan tatkala berpikir bagaimana menaklukan mata itu. Saat malam hari datang, tanpa kamu sadari aku terus memandangimu meskipun hujan yang deras memudarkan sosokmu dari hadapanku. Kamu yang asik dengan pekerjaanmu sebagai malaikat terkadang membuat diri ini terus terasa sepi. 



Hujan turun seperti biasanya, tapi hati berkata lain dan ingin menyendiri. Suara gemuruh petir membuatku takut, aku terus tertunduk dengan pikiran yang kosong. Tak ada lagi cahaya, tak ada lagi sorotan mata itu, tak ada lagi perasaan hati yang berdegup kencang. Semua terasa datar mengalahkan tenangnya sebuah lautan. Dingin semakin meradang dan aku telah terbiasa dalam kesendirian ini. Rautan sebuah wajah murung itu tak lagi menempel di bagian kepala ini, senyum penderitaan pun datang tanpa henti. 

Suatu ketika kamu terbang melewati tempatku, bagian bulumu tak sengaja lepas dan berlabuh di persinggahanku. Memori yang selama ini hampir terkubur dalam, akhirnya kembali menyeruak. Aku tak bisa menahan rindu, dia tak tahu betapa berharganya sebuah bulu tersebut bagiku. Aku menderita di dalam dilema seorang manusia. Ku tahu ku tak bisa meraihmu di ketinggian, tapi biarkanlah bulu- bulu itu terus berjatuhan dan pada akhirnya akan habis. Dan pada saat itu kamu akan merasakan bagaimana sesuatu yang berharga bagimu telah hilang. 


Aku berharap dulunya, kamu bisa duduk di depanku, mendengarkan keluh kesahku, saling bertatap mata. Tapi itu semua hanya sebuah mimpi.

Kini aku telah memegang sebuah kunci untuk beranjak ke sebuah dimensi baru. Tapi aku masih berharap untuk yang terakhir kalinya ketika lewat, kamu akan berhenti dan mengetahui bahwa bulu - bulu yang selama ini berharga bagimu telah ku susun rapi dan telah siap untuk kamu ambil kembali dari persinggahanku :)
Diberdayakan oleh Blogger.